Delapan gol tersaji sepanjang 90 menit pertandingan ini adalah bukti bahwa baik strategi penguasaan bola ataupun serangan balik sama-sama mampu menciptakan banyak gol. Tapi di pertandingan ini, penguasaan bola menang dengan angka lima berbalas tiga.
Hujan gol dibuka oleh Blerim Džemaili ketika pertandingan baru berusia 10 menit. Pemain berkebangsaan Swiss ini memecah kebuntuan sekaligus membuka lebar keran golnya di pertandingan ini. Setengah jam berjalan, pertandingan kembali imbang berkat Paulo Barreto. Kegagalan Marek Hamšík untuk memanfaatkan tendangan dua belas pas menjadikan kedua tim harus memasuki ruang ganti dalam keadaan imbang 1-1.
Di babak kedua, pertandingan semakin seru saja. Džemaili lagi-lagi menjadi pemecah sunyi dua menit babak kedua berjalan. Setelah cukup lama tak ada gol tercipta, Jonathas tak melakukan kesahalan yang dilakukan oleh Hamšík. Dari titik putih ia menaklukkan Antonio Rosati dan membuat kedua tim kembali imbang pada menit ke-74. Empat menit berselang, I Granata yang tampaknya sudah bosan dua kali tertinggal akhirnya berbalas unggul dengan skor 3-2.
Untung bagi Napoli karena di menit ke-65 mereka sudah menurunkan Edison Cavani. Bersama Džemaili yang peruntungannya di pertandingan ini belum habis, ia menghabisi tuan rumah. Dalam waktu sepuluh menit, sekali nama Džemaili dan dua kali nama Cavani terpampang di papan skor. Ketika peluit akhir dibunyikan, Napoli berpesta.
www.indobet77.com
.jpg)
0 comments:
Post a Comment